Beranda | Artikel
Uqbah bin Âmir al-Juhani Radhiyallahu Anhu
Jumat, 22 Februari 2019

‘UQBAH BIN AMIR AL-JUHANI RADHIYALLAHU ANHU

Pernahkah saudara mendengar nama ‘Uqbah bin ‘Âmir al-Juhani Radhiyallahu anhu?. Kalau belum pernah mendengar sosok ini sama sekali, perlu kita ketahui, bahwa beliau termasuk Sahabat Nabi yang berkategori masyhur (populer). Al-Hâfizh Ibnu Hajar al-‘Asqalâni rahimahullah dalam Taqrîb at-Tahdzîb mengatakan, “ ‘Uqbah bin ‘Âmir al-Juhani, seorang Sahabat (Nabi) yang masyhur”[1]. Dan sebelumnya, Imam adz-Dzahabi rahimahullah menyematkan gelar al-Imam al-Muqri’ (seorang imam panutan, ahli qira`ah)[2] . Maka, baik sekali bila kesimpulan al-Hâfizh Ibnu Hajar t ini menjadi pendorong kita untuk mengenal beliau lebih jauh dan mengambil pelajaran darinya.

‘Uqbah bin Âmir al-Juhani Radhiyallahu Anhu
‘Uqbah bin Âmir bin ‘Abs bin ‘Amr bin ‘Adi bin ‘Amr bin Rifâ’ah al-Juhani Radhiyallahu anhu. Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah menyebutkan garis nasabnya hingga Juhainah, nama yang menjadi dasar penisbatannya, al-Juhani. Sedangkan kunyah ‘Uqbah bin Âmir, ia dikenal dengan beberapa panggilan: Abu ‘Abs, Abu Hammâd, Abu ‘Amr atau Abul Asad al-Mishri.

Keutamaan Dan kedudukan ‘Uqbah bin Âmir al-Juhani Radhiyallahu Anhu
‘Uqbah bin Âmir al-Juhani Radhiyallahu anhu  termasuk Sahabat Nabi yang memiliki kedudukan tinggi, sebagaimana dikatakan oleh Qais bin Abi Hâzim rahimahullah, seorang dari generasi Tabi’in senior[3].

‘Uqbah bin Âmir al-Juhani Radhiyallahu anhu seorang yang berilmu, ahli qirâ`ah, berlisan fasih, faqih, ahli faraidh, penyair dan mempunyai kedudukan tinggi.[4]

Selain menguasai al-Qur`ân, ia juga dikenal bersuara merdu ketika melantunkannya. Suatu ketika, ‘Umar bin Khaththâb Radhiyallahu anhu memintanya membacakan al-Qur`ân kepadanya. Lalu ‘Uqbah bin Âmir al Juhani Radhiyallahu anhu membacakan al-Qur`ân kepada Umar Radhiyallahu anhu. ‘Umar pun menangis mendengar bacaannya.

‘Uqbah bin Âmir al-Juhani Radhiyallahu anhu juga mempunyai kehandalan di bidang peperangan. Ia dikenal sebagai pemanah ulung.

Yang menarik, semua itu ia dapatkan dalam segala keterbatasan, karena ia termasuk salah seorang penghuni Suffah, sebuah tempat di dalam Masjid Nabawi waktu itu yang menjadi tempat menginap orang-orang fuqara dari kaum Muhajirin dan orangorang yang tidak memiliki tempat tinggal.

Murid-Murid ‘Uqbah bin Âmir al-Juhani Radhiyallahu Anhu
Banyak kalangan yang menimba ilmu dari ‘Uqbah bin Âmir al-Juhani Rad Radhiyallahu anhu. Ibnu ‘Abbâs Radhiyallahu anhu , Jâbir bin Abdillâh Radhiyallahu anhu, Abu Ayyûb Rahiyallahu anhu dan Abu Umâmah Radhiyallahu anhu termasuk yang mengambil manfaat darinya. Selain mereka, banyak orang dari kalangan Tabi’in yang meriwayatkan ilmu dari beliau. Mereka adalah Sa’îd bin Musayyib, Abu Idrîs al-Khaulâni, Jubair bin Nufair, Sa’îd al-Maqburi dan lain-lain.

Peran Mengesankan Dari ‘Uqbah bin Âmir al-Juhani  Radhiyallahu Anhu
‘Uqbah bin Âmir al-Juhani Radhiyallahu anhu ikut serta dalam peperangan untuk menaklukan wilayah Syam dan Mesir. Dan ketika kaum Muslimin berhasil menguasai kota Damaskus, dialah orang  yang berperan sebagai pembawa berita gembira tentang  penaklukan kota Damaskus kepada Khalifah Umar bin Khaththab Radhiyallahu anhu di Madinah. Jarak yang jauh antara Syam dan Madinah hanya dia tempuh dalam waktu sehari saja.

Ia mengatakan, “Saya keluar dari Syam pada hari Jum’at dan aku memasuki kota Madinah pada hari Jum’at (juga)”.

‘Uqbah bin Âmir al-Juhani Radhiyallahu anhu Wafat
‘Uqbah bin Âmir al-Juhani Radhiyallahu anhu wafat pada tahun 58 H pada pemerintahan Mu’awiyah Radhiyallahu anhu. Beliau dimakamkan di Muqaththam.

Jumlah Hadits ‘Uqbah bin Âmir alJuhani Radhiyallahu Anhu
Al-Hafizh Ibnu Hajar  rahimahullah mengatakan tentang ‘Uqbah bin Âmir al-Juhani Radhiyallahu anhu termasuk Sahabat yang memiliki cukup banyak riwayat dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.[5] Dalam Musnad Baqi, ia memiliki sejumlah 55 hadits.

Salah Satu Hadits ‘Uqbah bin Âmir al-Juhani Radhiyallahu Anhu
Dari ‘Uqbah bin Âmir al-Juhani Radhiyallahu anhu bahwa sesungguhnya Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata (kepadaku):

أَلَمْ تَرَ آيَاتٍ أُنْزِلَتْ اللَّيْلَةَ لَمْ يُرَ مِثْلُهُنَّ قَطُّ؟  قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ وَقُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ

Tidakkah engkau mengetahui ayat-ayat yang telah diturunkan malam ini yang belum pernah terlihat persamaannya sama sekali sebelumnya?. Yaitu, Qul a’ûdzu birabbil falaq dan Qul a’ûdzu birabbinnâs[6].

Semoga perjalanan hidup ‘Uqbah bin Âmir al-Juhani Radhiyallahu anhu menjadi pelecut semangat generasi Islam untuk menguasai ilmu-ilmu agama dan berbuat banyak bagi Islam dan Muslimin, meskipun dalam kondisi yang serba terbatas. Amin.

Disusun oleh
Ustadz Abu Minhal, Lc.

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 01/Tahun XXI/1438H/2017M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196.Kontak Pemasaran 085290093792, 08121533647, 081575792961, Redaksi 08122589079]
_______
Footnote
[1] Taqrîbu at-Tahdzîb hlm. 334. Liha t juga al-Ishâbah hlm. 1041
[2] Siyaru A’lâmin Nubalâ 2/467.
[3] Pernyataannya termuat dalam hadits riwayat Muslim no.814 dari Qais bin Abi Hâzim dari ‘Uqbah bin ‘Âmir dari Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam
[4] Siyaru A’lâmin Nubalâ 2/467
[5] Al-Ishâbah hlm. ibid. Liha Tahdzîbul Kamâl 20/205
[6] HR. Muslim dalam Shahîhnya kitab Shalâtil Musâfirîn wa Qashruhâ bab keutamaan membaca al-Mu’awwidzatain no.814.


Artikel asli: https://almanhaj.or.id/11217-uqbah-bin-amir-al-juhani-radhiyallahu-anhu.html